Ibu Kota Kabupaten Malang


Pada masa Kerajaan Majapahit mulai redup, munculnya kerajaan Sengguruh di Malang Selatan. Kerajaan Sengguruh dikenal saat dalam kekuasaan Kesultanan Demak menguasai wilayah Jawa Timur. Tidak begitu lama kemudian, pengaruh Mataram Islam mulai menggantikan kedudukan Kerajaan Sengguruh. Selanjutnya, pengaruh pedagang VOC berhasil merambah pesisir di wilayah Pasuruan, karena pemerintahan kerajaan di Jawa semakin melemah.

Akhirnya, Kompeni Belanda berhasil menguasai daerah Kadipaten Malang yang berada di daerah pedalaman, dan menjadikannya satu dengan daerah Kadipaten Pasuruan yang berada di daerah pesisir. Hal ini menghasilkan terbentuknya Karisidenan Pasuruan dengan pusat pemerintahannya berada di kotaraja Pasuruan. Sementara itu, kepemerintahan Kadipaten Malang mulai terbentuk pada masa penjajahan Belanda.




Mulai tahun 2011, Pusat Pemerintahan Kabupaten Malang telah dipindahkan ke Kepanjen-Malang sesuai dengan kebijakan Pengalihan pusat pemerintahan. Hal ini dilakukan sesuai dengan peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2008 yang menetapkan Kepanjen sebagai ibu kota Kabupaten Malang. Sebagai konsekuensinya, seluruh layanan publik dialihkan ke Kepanjen untuk memastikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

Pemindahan tersebut dilakukan dengan membangun gedung perkantoran di Jalan Panji Kepanjen. Gedung perkantoran ini memiliki delapan lantai dan menempati area seluas 4,5 hektar. Dalam rincian pembangunan, 60 persen dari luas area digunakan untuk bangunan perkantoran, sementara sisanya, 40 persen, dialokasikan sebagai ruang terbuka hijau. Total anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan ini mencapai Rp 46 miliar.

Pada Kamis, 16 Mei 2013, digelar acara seremoni pindah kantor Bupati yang baru di Pendopo. Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Malang, Rendra Kresna, yang bersanding dengan jajaran Formpinda, termasuk Kapolres Malang, AKBP Adi Deriyan Jayamarta. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua PN Kepanjen, Kepala Kejaksaan Negeri Kepanjen, Sekretaris Daerah, dan Ketua Pengadilan Agama (PA) Kepanjen Kabupaten Malang. Selain itu, semua Kepala SPKP dan Camat se Kabupaten Malang juga hadir dalam acara ini. Dalam rangka tasyakuran pindahan, dilakukan pemotongan tumpeng oleh Bupati Malang, H. Rendra.




Berikut adalah susunan nama-nama pemimpin wilayah Kepanjen:

  1. Singo Dikoro (1823 - 1863 )
  2. Umar  (1863 - 1896 )
  3. Ngabei Astrowiryo (1898 - 1990 )
  4. R. Martoutomo  ( 1903 - 1944 )
  5. Basmo Priyoutomo (1944 - 1968 ) 
Peralihan Jaman Kemerdekaan, Orde Lama
  1. A. Rochim Cholil    (1968 - 1977 )
  2. H. Sugiono  ( 1977 - 1995 )
  3. Edi Susilo ( 1998 - 2000 ), 
Jaman Revormasi
  1. Tamjis      ( 2000 - 2002 )
  2. Sugeng Prayitno ( 2002 - 2006 )
  3. Abai Saleh   (2006 - 2009 ), 
Kepanjen menjadi Ibu Kota Kab. Malang
  1. Parendra    ( 2009 - 2011 )
  2. Yoyok Yudianto ( 2011 - 2016 )
  3. Ibu  ........ ....(2017)
  4. Bapak ....... (2017 - sekarang)
Pada tahun 1981, Kepemerintahan Desa Kepanjen diubah menjadi Kelurahan. Perubahan ini terjadi pada masa kepala desa H. Sugiono.

 


  1. Wedono awal bernama R. Untung, 
  2. tidak diketahui,
  3. M. Asdiroen Wirjokoesoemo (1965 - 1967 ), pindahan dari Wedono Sidoardjo
Berikut adalah beberapa nama Wedana (Pembantu Bupati) yang menjabat setelah tahun 1970-an di wilayah Kepanjen:
  1. Ki Djamaludin 
  2. Moch. Rifai
  3. H. Sarwo Widisono 
  4. Drs. Santosa  
  5. Drs. Hari Suprapto
Menurut peta Kadaster zaman penjajahan Belanda, Kawedanan Kepanjen berada di bawah Onder Distrik Sengguruh. 
Pada tahun 2004, pemerintahan Kawedanan Kepanjen dilebur dan kepemimpinan daerah langsung diambil alih oleh pemerintahan Kecamatan Kepanjen. Sejak saat itu, pemerintahan desa-desa di wilayah Kepanjen berada di bawah pemerintahan Kecamatan Kepanjen.




Dengan keluarnya Undang-Undang Kependudukan sekitar tahun 1968, implementasinya baru bisa direalisasikan pada tahun 1970-an. Berikut adalah nama-nama camat Kepanjen.
  1. Samingun Imam Hidayat
  2. Abdul Choliq Syukur
  3. B.P.A. Suwoko
  4. D. Harsono
  5. Ngabei Ami Sukarto
  6. Drs. Hari Mulyono
  7. Drs. Imam Subrowi
  8. Drs. Purwanto
  9. H. Imam Supardi
  10. Drs. Sumarto
  11. Bambang Sumantri
  12. Suwito
  13. Edi Mulyono M.M.
  14. Nurman Ramdansyah (2008 - 2013)
  15. Eko Suwanto                (2013 - 2015)
  16. Suwaji                           (1015 - 2017)
  17. Abai Soleh                    (2017 -  )
  18. Ikwanul
  19. Yateno

ARTIKEL POPULER

edisi kusus

edisi kusus
Klik gambar... untuk melihat cerita, silsilah, foto keluarga Darmoredjo