Pelarian Mataram Hindu
Era Empu Sendok
A. Jaman Mataram Hindu
Letak Keraton Gunung Kawi berada di Dusun Gendoga, di desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang yang berada di ketinggian 2.860 m dari permukaan laut . Nama Keraton Identik dengan bangunan megah, tetapi Keraton di Gunung Kawi mempunyai bangunan fisik yang jauh dari kemegahan. Di keraton Gunung Kawi yang berfungsi untuk pertapaan Empu Sindok.
Pertapaan Kraton Gunung Kawi sudah ada sejak tahun 861. Ini bisa dibuktikan dengan tulisan yang tertera di prasasti batu tulis di Pucak Gunung Kawi. Pertapaan tersebut dibangun pada masa Sailendra ( Mataram Hindu ) dalam Sejarah. Tempat bertapa tersebut ada setelah berdirinya Candi Borobudur. Karena ada perselisihan Empu Sindok Hijrah ke Gunung Kawi membangun pertapaan sendiri. Bentuk pertapaan yang dibangun dengan menanam 5 pohon beringin Jawa dan menempatkan batu gunung besar di tengahnya. Semua itu untuk mendukung aktivitas / medifasi .Empu Sendok telah melakukan pertapaan hingga jasatnya muksa (menghilang).
Tempat pertapaan ini pada jaman dahulu sering dikunjungi para raja yang ada di tanah Jawa dan digunakan untuk bertapa / Berdo’a .selain itu Raja yang datang menggunakan tempat ini untuk mengadakan pertemuan dengan raja-raja lain dan Empu Sindok terkenal karena bisa menemukan pemikiran-pemikiran bijak dalam membangun kerajaan.
Pada jaman itu memang di gunung Kawi tidak dibangun sebuah Istana yang megah, karena Empu Sendok menginginkan kawasan yang hening dan jauh dari kehidupan Duniawi / pusat politik pemerintahan, yang diinginkan adalah untuk berdo’a dan bertapa dengan harapan mendapatkan petuah bijak.
(baca kelanjutannya tentang kerajaan Hindu)
Letak Keraton Gunung Kawi berada di Dusun Gendoga, di desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang yang berada di ketinggian 2.860 m dari permukaan laut . Nama Keraton Identik dengan bangunan megah, tetapi Keraton di Gunung Kawi mempunyai bangunan fisik yang jauh dari kemegahan. Di keraton Gunung Kawi yang berfungsi untuk pertapaan Empu Sindok.
Pertapaan Kraton Gunung Kawi sudah ada sejak tahun 861. Ini bisa dibuktikan dengan tulisan yang tertera di prasasti batu tulis di Pucak Gunung Kawi. Pertapaan tersebut dibangun pada masa Sailendra ( Mataram Hindu ) dalam Sejarah. Tempat bertapa tersebut ada setelah berdirinya Candi Borobudur. Karena ada perselisihan Empu Sindok Hijrah ke Gunung Kawi membangun pertapaan sendiri. Bentuk pertapaan yang dibangun dengan menanam 5 pohon beringin Jawa dan menempatkan batu gunung besar di tengahnya. Semua itu untuk mendukung aktivitas / medifasi .Empu Sendok telah melakukan pertapaan hingga jasatnya muksa (menghilang).
Tempat pertapaan ini pada jaman dahulu sering dikunjungi para raja yang ada di tanah Jawa dan digunakan untuk bertapa / Berdo’a .selain itu Raja yang datang menggunakan tempat ini untuk mengadakan pertemuan dengan raja-raja lain dan Empu Sindok terkenal karena bisa menemukan pemikiran-pemikiran bijak dalam membangun kerajaan.
Pada jaman itu memang di gunung Kawi tidak dibangun sebuah Istana yang megah, karena Empu Sendok menginginkan kawasan yang hening dan jauh dari kehidupan Duniawi / pusat politik pemerintahan, yang diinginkan adalah untuk berdo’a dan bertapa dengan harapan mendapatkan petuah bijak.
(baca kelanjutannya tentang kerajaan Hindu)