Sejarah Kerajaan Mataram

-->

Masa Mataram Hindu



Setelah Dinasti Kerajaan Kanjuruhan abad 760, maka muncul Pengungsi dari Mataram Hindu ke daerah Malang, sejarah baru ini ada berkisar abad 10, dimana saat itu wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai tdmpat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan, karena wilayah adalah daerah pegunungan dan gunung-gunung,  dan saat hindu dan Budha menganggap daerah puncak gunug adalah daerah para dewa-dewa.

Pada Jaman Mataram Kuno masa pemerintahan Raja Sindok , seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo diperintah Raja Sendok untuk membangun tempat peristirahatan keluarga kerajaan di pegunungan yang didekatnya terdapat mata air. Dengan upaya yang keras, akhirnya Mpu Supo membangun tempat itu dan membangun tempat suci yaitu Candi Songgoriti (candi Supo),


Ditempat Candi pemujaan tersebut terdapat sumber mata air yang mengalir dingin dan sejuk seperti semua mata air di wilayah pegunungan. Mata air tersebut sering digunakan mencuci keris-keris atau logam-logam alat pertanian yang bertuah sebagai benda pusaka dari kerajaan Mataram Kuno. Oleh karena sumber mata air yang sering digunakan untuk mencuci benda-benda kerajaan yang bertuah dan mempunyai kekuatan supranatural (Magic), akhirnya sumber mata air yang semula terasa dingin dan sejuk akhirnya berubah menjadi sumber air panas abadi.

Perkembangan jaman maka Raja sendok juga membangun tempat Pertapaan di Kraton Gunung Kawi  tepatnya di Pucak Gunung Kawi. (klik Baca Sejarah Gunung Kawi)

Masa Mataram Islam.

Perpecahan antara  Mataram (Kutho Gede, Yogja Karta) dibagi dengan Mataram (Solo) yang semua terjadi karena politik adu domba Bangsa Belanda dalam rangka ingin menguasai keraja Jawa.

Dampak politik Belanda ini menimbulkan pemberontakan pemberontakan kecil di Kerajaan Mataram tersebut, kekalahan perang dari pasukan Mataram ini dikarenakan pemberontakan yang tidak terkoordinir, sehingga banyak pasukan yang kalah lari ke daerah Bang Wetan ( Jawa Timur ),

Penulis dalam rangka mencari data, banyak menemukan makam-makam dari Pemimpin / Perwira yang berada di daerah Malang Selatan, mulai jaman Sutojaya = Sultan Agung sampai dengan Pangeran Diponegoro.


Jaman Sultan Agung
  1. Mbah Surontanu, Mbah Bodo (di Sumberpucung)
  2. Mbah Tunggul Wulung ( di Kepanjen ), dan berderet makam prajurit-prajurit Mataram
  3. yang lainnya belum berani menceritakan
Jaman Diponegoro
  1. Abu Ghonaim pengikut Pangeran Diponegoro sebagai cikal bakal serta orang yang dikenal sebagai pemuka masyarakat yang memulai babat alas dan dipakai sebagai inspirasi dari sebutan wilayah Batu, hijrah ke  Gunung Panderman.
  2. Eyang Djoego atau Kyai Zakaria penasehat spiritual Pangeran Diponegoro . Beliau pergi ke berbagai daerah di antaranya Pati, Begelen, Tuban, lalu pergi ke arah Timur Selatan (Tenggara) ke daerah Gunung Kawi.
  3. Buyut kami Singo Tomporedjo” berasal dari Yogjakarta “Kutho Gedhe”dan Mbah kami Dharmo Rejo, dimakamkan di Kepanjen ....klik sejarah
  4. yang lainnya belum berani menceritakan

ARTIKEL POPULER

edisi kusus

edisi kusus
Klik gambar... untuk melihat cerita, silsilah, foto keluarga Darmoredjo