Dalam legenda lokal "Babad Malang", dikisahkan bahwa pada masa itu, pemimpin Kadipaten Sengguruh (Malang) dijabat oleh Adipati Ranggo Tohjiwo pada akhir tahun 1600 Masehi. Pemerintahan Kadipaten Malang berada di Pakisharjo (diperkirakan Pakisaji), yang terletak di antara dua benteng:
Kedua benteng ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Sengguruh pada masa Raja Brawijaya 5 melarikan diri dari Istana Majapahit untuk meminta perlindungan dari gempuran perang saudara dan politik kekuasaan Demak. Benteng pertama terletak di lereng barat Pegunungan Buring, yang kini berada di timur kota Malang. Sedangkan benteng kedua terletak di lereng utara Pegunungan Kendeng (gunung Gamping Pagak), yang kini berada di daerah Sengguruh.