"Trade mark" yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti merek dagang atau tanda dagang. Dalam konteks kalimat tersebut, "trade mark" digunakan untuk menggambarkan suatu ciri atau identitas khas yang dimiliki oleh warga Malang Raya dalam bermasyarakat, yaitu persaudaraan, kepercayaan, dan kerja sama antar sesama putra Malang dari segala lapisan. Hal ini menunjukkan adanya suatu keunikan atau keistimewaan dalam budaya atau karakteristik masyarakat di daerah tersebut.
Ciri-ciri boso Malangan
- Bahasa Malangaan memang merupakan bahasa walikan atau bahasa yang menggunakan teknik pengubahan urutan huruf pada kata-kata. Namun, seperti yang telah dijelaskan, bahasa Malangaan juga merupakan gabungan dari beberapa kata bahasa lain yang dianggap umum.
- penggunaan kata-kata tertentu dapat menjadi ciri khas suatu daerah atau budaya. Sebagai contoh, di Malang mungkin terdapat kata-kata atau ungkapan yang lebih sering digunakan oleh masyarakat setempat daripada masyarakat di daerah lain.
- Penggunaan bahasa walikan cenderung digunakan dalam percakapan atau tulisan informal di Malang, namun tidak semua kalimat harus terdiri dari bahasa walikan. Penggunaan bahasa walikan tergantung pada preferensi dan kesepakatan antara pembicara atau penulis dan pihak yang menerima pesan tersebut, hati-hati kalau anda sekedar membalik akan kelihatan kalau anda adalah orang baru dikalangan orang-orang Malang.
- Dialek bahasa Jawa masih banyak digunakan di Malang dan bahkan ditambah dengan kosa kata atau sinonim tertentu yang menjadi ciri khas Malang.
- Penggunaan huruf "w" dalam bahasa Malang dapat digunakan untuk menambahkan efek pada beberapa kata, seperti contohnya penggunaan "gwede" untuk menggambarkan sesuatu yang sangat besar dan "gwendeng" untuk menggambarkan kondisi orang yang sakit jiwa yang parah.
- bahwa penggunaan kata "ae" diakhir kata dalam bahasa Malang dapat menjadi ciri khas atau gaya bahasa yang diakui di Malang. Penggunaan kata "ae" pada akhir kata tersebut dapat memberikan nuansa tertentu dalam bahasa Malang, seperti memberikan nuansa akrab, santai, atau bahkan mengekspresikan rasa tidak sabar.