Icon Kepanjen
Menurut Ketua Paguyuban "Java Cultura" Malang,
"Penciptaan batik itu membutuhkan suatu proses yang tidak sembarangan dalam pembuatannya, tetapi harus mengandung filosofi sebagai ucapan nilai rasa dan karsa, yang setiap ciri mempunyai arti dan makna sendiri. Filosofi dalam batik menurut kami harus mengandung sopan-santu dan mengandung kehidupan sehari-hari, baik itu untuk motif modern atau motif khas daerah, tetapi diupayakan ada sentuhan sejarah daerah yang terkandung didalamnya ( khas, icon, sejarah, budaya Malang / Jawa Timur )".
Kita bedakan dalam memakai motif batik modern atau bisa disebut batik seni, ini dalam menentukan motif batiknya bisa mengikuti kebutuhan pasar, juga tuntutan perubahan jaman, mulai dari motif hingga warna. Jika dahulu, Batik hanya berkisar antara warna hitam, coklat, dan putih, kini batik semakin cantik dengan warna seperti biru, merah, pink, oranye, dan banyak lagi.
Karya batik dan ukir oleh Java cultura ini diharapkan bisa menjadi icon baru daerah Malang klik untuk mengetahui dan batik yang bercirikan jawa sudah diberi nama batik ke panji an.
Sebelum diproduksi penggagas ide ( java cultura ) sudah melakukan langkah proses dengan :
- Melakukan penggalian potensi lalu dikembangkan menjadi ide gagasan, awal tahun 2008.
- Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan cara melalukan pameran ide Batik Kunci (pada tahun 2009), acara pameran Petani dan nelayan se-Kab. Malang di Lapangan Kanjuruan Kepanjen).
- Melakukan konsultasi dengan sesepuh, yang puncaknya pada acara "Ngunggar Greget para Seniman, Budayawan dan sastrawan semalang selatan, pada 19 juli 2010.
- Produksi perdana dengan limit edisi di luncurkan 17 Agustus 2010,
dengan restunya maka produksi siap diluncurkan untuk menjadi icon Kepanjen.Dengan kepedulian masyarakat bawah membangun daerah dan kepedulian pada pemerintah bisa sebagai solusi mengentaskan kimiskinan dan penggangguran didaerah kepanjen yang sudah meningkat. yang pada akhir tujuannya :
- Bisa membuka peluang usaha dan investasi bagi warga masyarakat Kepanjen, dimana Kepanjen menjadi Pusat pemerintahan dan budaya, sehingga diharapkan dapat menyerap dan memperluas lapangan pekerjaan serta mengurangi pengangguran.
- Bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dan berdampak meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)
- Sebagai tujuan wisata belanja batik tulis, cap maupun sablon dan ukir.
- Bisa melestarikan dan mengembangkan karya seni daerah khususnya kerajinan tangan batik dan Ukir, sebagai asset warisan tradisional Leluhur.
- Bisa sebagai sosialisasi cinta produk SWADESI, kepada masyarakat.
Mohon do'a dari para pembaca yang budiman
Semoga Karya ini bisa ditindak lanjuti oleh pemerintah agar segera bisa bermanfaat bagi masyarakat semua, khususnya para pekerja seni dan tukang yang tinggal di Kepanjen. Amin...