Penulis mencoba melakukan identifikasi terhadap nama-nama anggota
keluarga yang dimakamkan di Makam Umum Kepanjen Barat, tepatnya di blok
"Makam Keluarga" di Jalan Punten Kepanjen, Malang. Mbah Canggah Singo
adalah orang yang pertama kali dimakamkan di sana.
Penulis juga mencatat bahwa keluarga besar kami memiliki anggota yang dimakamkan di Makam Umum Kepanjen Timur, namun hingga saat ini belum sempat dilakukan identifikasi.
Penulis telah mendokumentasikan kegiatan pertemuan keluarga besar Darmoredjo yang diadakan pada tanggal 24 Agustus 2014 di rumah yang ditempati oleh canggah Dharmoredjo (rumah punden) di Jalan Anjasmoro 19, Kepanjen.
Pada awal acara, kami semua berangkat bersama-sama menuju makam keluarga di Jalan Punten Kepanjen untuk mengirim doa, tabur bunga, serta melakukan identifikasi terhadap makam keluarga. Hasil identifikasi ini kemudian disusun dalam catatan yang tertera di bawah ini.
Denah Letak Makam
Keluarga
Besar Darmoredjo
di Jl. Punten Kepanjen
1. Letak Makam sebelah Utara
NO
|
SELATAN
|
Ket.
|
TENGAH
|
Ket.
|
UTARA
|
Ket.
|
1.
|
Ibu Ponimah
|
Anak Rukmini
|
Ibu Nangsih
|
Anak Arbining
|
||
2.
|
Dalil Marto Utomo
|
Anak Katri/dalil
|
Mbah Canggah Singo
|
Mertua Darmoredjo
|
||
3.
|
Buyut Gudang
|
Bukan keluarga
|
Ibu Tutik
|
Anak
Mbah Pranti
|
||
4.
|
Mbak Rustina
|
Ibu Rupiah
|
Mbah Buyut Kakung Darmoredjo
|
Asal Demak
|
||
5.
|
Mas Ariyono
|
Ibu Rupiah
|
Embah Darmowiyoto
|
Putera Darmoredjo
|
||
6.
|
Ruriz Arizal |
Anak Bu Tatik |
Bapak Ramino
|
Bukan keluarga
|
Mbah Buyut Putri Darmosati
|
Asal Kepanjen
|
7.
|
Suhari |
Anak mantu Sundanik |
Ibu ........
|
Anak
Mbah Katri
|
Mbah Manuredjo
|
Suami Katri/dalil
|
8.
|
Supriyadi |
Anak Mantu B. Wajib |
Bapak Buari Miardjo
|
Suami Ngatipah
|
Ibu Adi
|
Anak Ibu Sundari
|
9.
|
David Prismanto
|
Anak Ibu Harsasi
|
IbuTrami
|
Bukan keluarga
|
Artini
|
Anak Ibu Katri
|
10.
|
Bpk H. Sumardiatmodjo
|
Suami ibu Sundanik
|
Mbah Atmodiardjo
|
Suami Mbah
Arbining
|
Eko Ajar Priyanto
|
Anak Sundanik
|
11.
|
Ibu Sundanik
|
Anak Mbah Rukmini
|
Bapak Salam
|
Anak mbah Trami
|
Mbah Katri/ Dalil
|
Oran tua Rupiah
|
12.
|
Bapak H. Presman
|
Suami Ibu Harsasi
|
.Mbah Jo
|
Anak
Mbah Nari
|
Ibu Dharmi
|
Anak Rupiah
|
13.
|
Ibu Sri Harsasi
|
Anak Mbah Rukmini
|
.....................
|
Anak
Mbah Nari
|
Nanang
|
Cucu Matasim
|
14.
|
Mbah Saleh Martoutomo
|
Suami mbah Rukmini
|
Ibu Suliyanti
|
Kel. Ibu Menik
|
||
15.
|
Bapak Jamil Supardi
|
Anak mbah
Rukmini
|
Ibu Mukti
|
Anak
Mbah Trami
|
||
16.
|
Mbah Rukmini
|
Anak Buyut Darmoredjo
|
Bapak Wajib
|
Anak Mbah Trami
|
||
17.
|
Mbah Arbining
|
Anak Buyut Darmoredjo
|
Ibu Menik
|
Anak
Mbah Pranti
|
||
18.
|
Ibu Suliati
|
Anak
Rukmini
|
Bapak Darmo
|
Suami Ibu Rupiah
|
||
19.
|
Mbak Wiwin Wuri H..
|
Anak Jamil Supardi
|
Bapak Matasim
|
Anak
Mbah Katri
|
||
20.
|
Mbak Wiwik Sulistyorini
|
Anak Jamil Supardi
|
Ibu Rupiah
|
Anak Mbah Katri
|
||
21.
|
Bapak R. Mudjiono
|
Suami Ibu Sustina
|
Ibu Warsini
|
Anak Mbah Arbining
|
||
22.
|
Ibu Sustina | Anak Mbah Rukmini | Bapak Karnadi | Suami Warsini | ||
23.
|
Ibu Surati |
Istri Karyadi |
||||
24.
|
2. Letak Makam sebelah Selatan
NO
|
SELATAN
|
Ket.
|
UTARA
|
Ket.
|
1.
|
Kiko Harditanto
|
Anak ibu Sukesi
|
Bapak Mukadi
|
Suami ibu_Sunarti
|
2.
|
Bobby Cahyo W
|
Anak Bapak Soedarsono
|
Bapak Kosmono
|
Anak Mbah Kasturi
|
3.
|
Dani Kusmanto
|
Anak Bapak Kusbandi
|
Bu Supilah
|
|
4.
|
Saiful
|
Putra mantu ibu
Supilah
|
Ibu Soenarmi
|
Anak Mbah Kasturi
|
5.
|
Ronny
|
Putra mantu Kuspito
|
Kuspito Notomihardjo
|
Anak Mbah Kasturi
|
6.
|
Istri Kuspito
|
|||
7.
|
Bapak Kusbandi NM.
|
Anak Mbah Kasturi |
||
8.
|
bu Romlah |
Istri Bpk Kusbandi |
||
9.
|
Soedarsono Prawirodihardjo
|
Anak Mbah Kasturi |
||
10.
|
||||
11.
|
Dasar Anjuran Kirim Do'a kepada Orang Meninggal Dunia
1. Hukum Ziarah Kubur
- Disunahkan untuk lelaki. Berziarah kubur disunatkan bagi laki-laki, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim dan Ash-Habus-Sunan dari Abdullah bin Buraidah yang diterimanya dari bapaknya, bahwa Nabi saw. berabda :
" إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا
فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُم اْلآخِرَةَ
Dahulu
saya melarang menziarahi kubur, sekarang berziarahlah kepadanya, karena
demikian itu akan mengingatkanmu akan hari akhirat!"
- Alasan larangan pada permulaannya. Larangan pada permulaan itu, ialah karena masih dekatnya masa mereka dengan zaman Jahiliyyah, dan dalam suasana di mana meeka masih belum dapat menjauhi sepenuhnya ucapan-ucapan kotor dan keji. Maka tatkala mereka telah menganut Islam dan merasa tenteramnya dengannya serta mengetahui aturan-aturannya, diizinkanlah mereka oleh Syara' buat menziarahinya. Dari Abu Hurairah r.a.: "Bahwa Nabi saw. pergi menziarahi makam ibunya. Ia menangis, orang-orang sekeliling pun menangis pula karenaya. Maka sabda Nabi saw.:'Saya mohon kepada Tuhanku untuk memohonkan ampun bagi ibuku, tetapi tidak diizinkannya. Oleh sebab itu saya minta izin untuk menziarahi makamnya, maka diizinkan-Nya. Karena itu berziarahlah kamu ke kubur, karena itu akan mengingatkanmu kepada maut!" (H.R. Ahmad dan Muslim, juga Ash-Habus-Sunan kecuali Turmudzi).
2. Adab/Tata Cara Ziarah Kubur
Jika seseorang yang
berziarah telah sampai ke kubur hendaklah ia menghadap ke arah muka
mayat dan memberi salam serta mendo'akannya.
- Dari Buraidah, katanya: "Nabi saw. telah mengajarkan kepada para sahabat seandainya mereka pergi menziarahi kubur supaya ada yang mengucapkan
ﺍَﻟﺴَّﻼَﻡُﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺃَﻫْﻞَﺍﻟﺪِّﻳَﺎﺭِﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَﻭِﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭِﺇِﻧَّﺎﺇِﻥْﺷَﺎﺀَﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻜُﻢْ ﻻَﺣِﻘُﻮْﻥَ. ﻧَﺴْﺄَﻝُ ﺍﻟﻠﻪِﻟَﻨَﺎ ﻭَﻟَﻜُﻢُ ﺍﻟﻌَﺎﻓِﻴَﺔَ '
Assalamu'alaikum,
hai penduduk kubur dari golongan yang beriman dan beragama Islam! Dan
kami insyaallah juga akan menyusul di belakang Dan kami mohon kepada
Allah agar kami begitupun kamu dilimpahi keselamatan oleh Allah.'" (H.R. Ahmad, Muslim dan lain-lain.) .
- Dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Nabi saw. lewat di pekuburan Madinah, maka dihadapkannya mukanya ke sana serta sabdanya: "Salam atasmu wahai penghuni kubur, dan semoga Allah memberi keampunan bagi kami dan bagi kamu! kamu adalah perintis bagi kami, dan kami menjadi pengikut yang menuruti jejakmu!" (H.R. Turmudzi).
- Dari 'Aisyah r.a. katanya: "Bahwa nabi saw. setiap malam ia menggiliri 'Aisyah, biasa di waktu dini hari pergi ke Baqi' dan mengucapkan 'Salam atasmu wahai perkampungan orang-orang mukmin, dan nanti pada waktu yang telah ditentukan kamu akan menemui apa yang dijanjikan! Dan insyaallah kami akan menyusulmu di belakang. Ya Allah, berilah keampunan bagi penduduk Baqi' yang berbahagia ini!'!" (H.R.Muslim).
- Dan juga diriwayatkan daripadanya, bahwa ia bertanya kepada Rasulullah saw. apa yang harus diucapkannya kepada mereka: Ucapkanlah
:السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ
الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ (وَيَرْحَمُ اللهُ
الْمُسْتَقْدِمِيْنَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ) وَإِنَّا إِنْشَاءَ
اللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ
Salam atasmu wahai penduduk kampung, dari golongan mukminin dan Muslimat! Dan semoga Allah
melimpahkan rahmat-Nya
kepada kita bersama. baik yang telah mendahului maupun terbelakang, dan
Insya allah kami akan menyusul kemudian. Kami insya Allah akan
bergabung bersama kalian, saya meminta
keselamatan untuk kami dan kalian.” (HR. Muslim no. 975).
3. Larangan Saat Ziarah Di Kuburan
- Duduk di atas kuburan dan menginjaknya. Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam :"Janganlah kalian shalat (memohon) kepada kuburan, dan ja-nganlah kalian duduk di atasnya." (HR. Muslim).
- Thawwaf sekeliling kuburan dengan niat untuk ber-taqarrub (ibadah). Karena thawaf hanyalah dilakukan di sekeliling Ka’bah. Allah berfirman, "Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah, Ka’bah)." (AI-Hajj: 29).
- Meminta pertolongan kepada mayit, meskipun dia seorang nabi atau wali, sebab itu termasuk syirik besar. Allah berfirman, "Dan janganlah kamu menyembah apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim." (Yunus: l06). Zhalim dalam ayat ini berarti musyrik.