Jejak Sejarah yang Menarik


Jejak Sejarah Kepanjen: 
"Menelusuri Keindahan dan 
Makna Peninggalan Masa Hindu-Budha"
(oleh : Agung Cahyo Wibowo)




Setelah melalui hampir 10 tahun proses penggalian data tentang bukti sejarah ibu kota Kabupaten Malang di Kepanjen, kini penulis bersyukur dengan penemuan informasi baru yang berharga. Temuan ini memperkaya pemahaman tentang masa lalu yang telah lama terkubur dalam waktu.

Sayangnya, keberadaan Candi peninggalan masa Hindu-Budha yang terletak di desa Penarukan, desa Kedungpedaringan, dan desa Ngempit, yang berada dalam satu Kecamatan Kepanjen, kini tertimbun oleh tanah setelah pernah digali pada masa lalu. Namun, begitu banyak kisah dan makna yang terkandung di dalamnya, menunggu untuk diungkap kembali oleh para peneliti dan arkeolog masa kini.

Dengan tekad yang teguh untuk mengungkap kebenaran, penulis telah melakukan konfirmasi kepada masyarakat sekitar dan perangkat desa setempat terkait keberadaan candi tersebut, yang kini tertimbun tanah. Hasilnya, kebenaran pun mulai terkuak ketika tiga orang saksi hidup berhasil ditemukan, yang terdiri dari dua penduduk kelahiran Penarukan-Kepanjen dan satu orang yang tinggal dekat dengan lokasi candi.

Dengan melakukan konfirmasi bersama beberapa masyarakat dan perangkat desa setempat, penulis berhasil menemukan tiga orang saksi hidup yang pernah mendengar dan melihat penggalian candi di masa kecil atau masih remaja. Dari keterangan saksi hidup tersebut, didapatkan informasi berharga bahwa candi tersebut terletak antara desa Penarukan dan Gondanglegi, di sekitar sungai Brantas, dusun Bedali Timur (danau Bureng), dan sumber Urung-urung.

Dengan adanya data ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa keberadaan candi masa Hindu-Budha di desa Penarukan-Kepanjen memang benar adanya. Temuan ini telah menginspirasi penggalian data sejarah selama bertahun-tahun, membawa harapan baru untuk mengungkap lebih banyak kisah dan makna yang terkandung dalam situs bersejarah yang berharga ini.

Pertama :

Dahulu, sebelum terjadinya kejadian G-30-S PKI pada tahun 1960-an, telah dilakukan penggalian pada candi yang terletak di desa Penarukan-Kepanjen. Namun, sayangnya, upaya penggalian tersebut tidak dilanjutkan lagi dan diduga dihentikan oleh pihak yang berwenang atau aparatur desa setempat. Akibatnya, galian candi tersebut akhirnya ditimbun kembali.

Hanya patung Buddha gundul yang berhasil diambil oleh Ji Seng (Almarhum) sebagai hasil dari penggalian tersebut. Diperkirakan ukuran patung tersebut mencapai 80 cm, namun karena masih kotor, saksi hidup tidak dapat memberikan penjelasan yang lebih detail tentang patung bersejarah tersebut. Meskipun demikian, kehadiran patung ini memberikan petunjuk akan keberadaan candi dan warisan sejarah yang berharga di daerah tersebut.

Kedua :

Setelah melanjutkan penggalian informasi tentang penemuan situs di sekitar area dugaan candi, terungkaplah informasi yang sangat menarik dari mbah Lahuri (Almarhum). Beliau pernah memasuki "Gua Urung-urung" dan mengungkapkan temuan menarik di dalamnya. Beliau menyatakan bahwa di dalam gua terdapat batu-batu yang berbentuk tempat duduk dan meja yang terbuat dari batu. Menurut cerita yang beliau sampaikan, gua tersebut digunakan untuk bertapa dan juga sebagai sumber air yang penting bagi suatu perkampungan di sekitarnya.

Informasi ini memberikan wawasan baru tentang fungsi dan penggunaan gua tersebut dalam konteks kehidupan masyarakat pada masa lampau. Temuan batu-batu tempat duduk dan meja mengindikasikan adanya kegiatan spiritual dan mungkin juga kegiatan sosial yang terjadi di gua tersebut. Selain itu, keberadaan sumber air di gua memberikan pemahaman tentang pentingnya sumber daya alam yang dimanfaatkan oleh penduduk setempat.

Temuan ini semakin menguatkan keberadaan dan signifikansi situs sejarah di area tersebut, menambah lapisan kekayaan sejarah dan budaya yang perlu dijaga dan dipelajari lebih lanjut. 

Tiga :

Dalam jarak sekitar 1 km dari situs candi, terjadi penemuan yang sangat menarik oleh penduduk setempat. Mereka menemukan patung emas dan cincin akik yang besar. Namun, sayangnya, penemuan bersejarah ini kemudian dijual ke pasar besar Kepanjen dan dibeli oleh seorang penduduk setempat pada tahun 1970-an.

Namun, setelah penjualan tersebut terjadi kejadian yang sangat aneh. Sang pemilik patung dan cincin tersebut meninggal secara misterius dan keturunannya mulai dihantui oleh penyakit kejiwaan yang tidak dapat dijelaskan. Hal ini menciptakan aura misteri yang terkait dengan penemuan tersebut.

Kisah ini menunjukkan pentingnya melindungi dan menghormati warisan sejarah. Kadang-kadang, penemuan bersejarah seperti patung dan cincin memiliki nilai spiritual dan budaya yang kuat, dan tindakan yang kurang tepat terhadap mereka dapat membawa konsekuensi yang tidak diharapkan. Kejadian ini juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dan menghormati penemuan arkeologi serta memahami konteks budaya di balik mereka.

Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya melindungi dan menghargai warisan sejarah kita, serta mengingatkan kita akan adanya aspek spiritual dan kekuatan yang tersembunyi di balik penemuan bersejarah.

Empat :

Dalam perjalanan penggalian informasi tentang candi tersebut, para peneliti juga menemukan beberapa artefak bersejarah yang menarik di pekarangan rumah penduduk sekitar. Artefak-artefak ini termasuk gerabah, tembikar, lumpang batu, kendi, alat-alat masak, dan bahkan arca dari zaman dahulu. Keberadaan artefak-artefak ini menjadi bukti yang kuat bahwa daerah tersebut telah menjadi pusat peradaban dan aktivitas manusia sejak zaman dahulu kala.

Artefak-artefak tersebut memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kehidupan masyarakat pada masa lampau, teknologi yang digunakan, dan keahlian mereka dalam kerajinan dan seni. Gerabah dan tembikar mencerminkan kegiatan pembuatan dan penggunaan wadah penyimpanan atau peralatan rumah tangga. Lumpang batu dan alat-alat masak mengungkapkan tentang kebiasaan dan praktik masak-memasak di masa lalu. Kendi dan arca memberikan petunjuk tentang kepercayaan dan nilai-nilai spiritual yang dianut oleh masyarakat pada masa itu.

Penemuan artefak-arteafk ini sangat berharga dalam memahami sejarah dan budaya daerah tersebut. Mereka menyiratkan warisan yang kaya dan kompleks yang harus dijaga, dipelajari, dan dipahami oleh generasi sekarang. 

Lima : 

Terdapat penemuan lain yang cukup menarik, yaitu uang gebok berjenis satu glangsi. Sayangnya, uang tersebut sudah terjual dengan persetujuan dari ahli warisnya. Meskipun demikian, penemuan ini memberikan petunjuk tambahan tentang kehidupan ekonomi dan sistem mata uang yang digunakan pada masa tersebut.

Uang gebok merupakan salah satu bentuk mata uang tradisional di Indonesia yang terbuat dari logam. Mereka memiliki nilai sejarah dan nilai koleksi yang signifikan. Penemuan uang gebok ini dapat memberikan wawasan tentang aktivitas perdagangan dan sistem ekonomi pada masa lalu.

Meskipun uang tersebut telah berpindah kepemilikan, penting bagi kita untuk menghargai pentingnya artefak bersejarah dan berupaya untuk memahami dan mempelajari mereka sebanyak mungkin. 


      --------------------------------------


Penulis juga melakukan peninjauan langsung ke lokasi untuk dapat menafsirkan keterangan dari narasumber dan memperoleh kesimpulan yang lebih akurat. Berdasarkan peninjauan tersebut, daerah tersebut diduga merupakan permukiman elit yang merupakan tempat tinggal para panji pada zaman kerajaan dahulu.

Penemuan artefak-arteafk bersejarah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, kegiatan spiritual, dan seni rupa, bersama dengan temuan-temuan lainnya seperti pecahan struktur bangunan berupa bata verukir  memberikan indikasi kuat tentang pentingnya daerah ini sebagai pusat kehidupan masyarakat elit pada masa lalu. Tempat tinggal para panji kerajaan adalah saksi bisu dari kejayaan dan kekuasaan yang pernah ada di daerah tersebut. Interpretasi ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sejarah dan kompleksitas kehidupan pada masa kerajaan. 

Benar sekali, jika peninggalan candi tersebut terbukti ada, itu akan menjadi aset yang sangat berharga bagi negara, terutama Kabupaten Malang. Peninggalan tersebut memiliki nilai penting dalam pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Sebagai penulis, saya tidak dapat memberikan informasi langsung tentang kondisi fisik candi tersebut saat ini karena sebagai model bahasa AI, saya tidak memiliki akses ke informasi terkini. Namun, jika penemuan artefak dan bukti pendukung telah ditemukan, sangat mungkin bahwa fisik candi masih dalam kondisi utuh atau setidaknya sebagian besar masih dapat diidentifikasi.

Patung yang telah diambil oleh seorang kolektor benda antik mungkin telah mengurangi keutuhan fisik candi tersebut. Namun, penting untuk menyadari bahwa penelitian dan penggalian yang berkelanjutan dapat mengungkap lebih banyak situs-situs baru dan benda-benda purbakala lainnya yang masih terpendam.

Kehadiran Museum Foto Sejarah dan Dokumen Dharma Wiyata sebagai tempat penyimpanan artefak dan bukti pendukung adalah langkah yang penting dalam memastikan perlindungan, dokumentasi, dan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan kebudayaan daerah tersebut. Museum tersebut dapat menjadi pusat penelitian, edukasi, dan apresiasi terhadap warisan sejarah yang dimiliki oleh daerah tersebut.

Ya, dalam beberapa kasus, proses tindak lanjut terhadap penemuan bersejarah memang bisa memakan waktu yang cukup lama. Terkadang, institusi seperti Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Malang dapat menghadapi keterbatasan sumber daya, waktu, atau prioritas lainnya yang membuat proses tindak lanjut terhambat.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk bersabar dan memahami bahwa proses administratif dan koordinasi bisa membutuhkan waktu yang cukup lama. Tindakan dari pihak berwenang dalam memperhatikan dan menanggapi temuan ini dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti urgensi, tingkat pentingnya, dan alokasi sumber daya yang tersedia.

Namun, penting bagi kita untuk terus mendukung upaya perlindungan dan penelitian terhadap penemuan bersejarah ini. Kita dapat mempertimbangkan untuk melanjutkan pengawalan informasi tersebut, misalnya dengan berkomunikasi ulang dengan Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Malang atau menghubungi instansi terkait lainnya yang mungkin memiliki kepentingan serupa.

Dengan tetap bersemangat dan berpartisipasi aktif dalam melindungi, mempelajari, dan mempromosikan warisan sejarah, kita bisa berharap bahwa tindak lanjut yang lebih konkret akan terjadi di masa depan.

Semoga penelitian dan penggalian yang dilakukan terus memberikan hasil yang berharga dalam memahami dan mengungkapkan misteri candi terpendam, serta meningkatkan pemahaman kita tentang sejarah dan kebudayaan masa lalu.




Gerakan Moral
"Untuk menjadikan daerahmu penting, berfikirlah tentang hal-hal yang memiliki kepentingan yang signifikan, dan untuk menjadikannya daerah besar, berfikirlah tentang hal-hal yang memiliki dampak yang besar dan berkelanjutan bagi perkembangan daerah tersebut."


ARTIKEL POPULER

edisi kusus

edisi kusus
Klik gambar... untuk melihat cerita, silsilah, foto keluarga Darmoredjo