Sejarah Singosari -update-

Sejak jaman penjajahan Belanda sampai jaman Milenial, karya sastra Pararaton tetap menjadi acuan utama dalam mempelajari sejarah Tumapel (Singosari). Namun, seiring berkembangnya zaman, semakin banyak kritik yang dilontarkan terhadap karya tersebut.




UPDATE DATA

Sejarah Singosari (Tumapel) adalah topik yang luas dan penting dalam studi sejarah Indonesia. Perkembangan penelitian dan temuan baru sering kali mengubah pemahaman kita tentang masa lalu. 

Perubahan dalam pemahaman sejarah sering kali merupakan proses yang alami dan penting dalam pengembangan pengetahuan. Oleh karena itu, selalu penting untuk terus memperbarui penelitian dan memeriksa temuan baru dalam rangka memperdalam pemahaman kita tentang sejarah Singosari (Tumapel) secara keseluruhan.

V

Agama yang dianut Tumapel Hindu-Buddha:

Sejarah Tumapel juga dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha yang dibawa oleh para pedagang dan pemuka agama dari India. Hal ini tercermin dalam arsitektur candi-candi seperti Candi Kidal, candi Jago, Candi Jawi dan Candi Singosari, yang memiliki unsur-unsur Hindu-Buddha dalam desainnya.

V

Hubungan Kerajaan Tumapel dengan Dinasti Cina

Penemuan Penemuan stempel batu giok di Desa Wagir, Malang pada tahun 2014 memang menjadi bukti sejarah yang menarik. Stempel batu giok tersebut diyakini berasal dari Cina dan digunakan sebagai tanda kepemilikan atau kekuasaan atas wilayah tertentu pada masa lampau.

Penemuan ini mengindikasikan adanya hubungan sejarah antara Cina dan kerajaan di Malang pada masa lalu, khususnya pada era Tumapel-Singosari. Era Tumapel-Singosari merupakan periode sejarah yang meliputi abad ke-13 Masehi di Jawa Timur, di mana kerajaan Singosari menjadi salah satu kerajaan yang berkuasa di wilayah tersebut.

Stempel batu giok yang ditemukan di Desa Wagir menunjukkan bahwa hubungan antara kekuasaan Cina dan kerajaan di Malang pada masa itu cukup erat. Kemungkinan stempel tersebut digunakan sebagai simbol otoritas atau sebagai tanda kepemilikan wilayah oleh penguasa pada masa itu. V-klik sumber data-V

Penemuan sejarah seperti ini memberikan wawasan baru tentang hubungan budaya, perdagangan, dan politik antara Cina dan wilayah-wilayah di luar Cina pada masa lalu. Penelitian lebih lanjut mengenai stempel batu giok ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang interaksi sejarah antara kedua kerajaan tersebut.

V

Batas Kerajaan Jenggolo dan Kediri era Tumapel

Arca Ganesha dan tembok bata Luluh penting tersebut ditemukan di desa Karangkates, Sumberpucung Malang memang merupakan peninggalan bersejarah yang signifikan. Menurut para ahli sejarah dan arkeolog, kesimpulan yang diperoleh adalah dianggap sebagai peninggalan dari Kerajaan Tumapel, yang merupakan kerajaan Hindu-Syiwa yang pernah berkuasa di wilayah Malang pada abad ke-13.  V-klik sumber data-V

Tembok bata Luluh ditemukan di tepi sungai Lahor, sekitar 300 meter dari arca Ganesha. Tembok ini dianggap sebagai bagian dari bangunan Kerajaan Tumapel. Tembok bata tersebut mungkin merupakan sisa-sisa dari batas kerajaan Kediri-Jenggolo pada masa sebelumnya.

Penemuan Arca Ganesha dan tembok bata Luluh ini menjadi bukti penting dalam memahami sejarah Kerajaan Tumapel dan peradaban Hindu-Buddha pada masa lampau. Penelitian oleh sejarahwan dan arkeolog di daerah tersebut perlu dilakukan untuk membantu mengungkap lebih banyak informasi tentang kehidupan dan kebudayaan masyarakat pada masa lalu.

V

Tumapel memiliki daerah Sima

Prasasti Kemuning atau Kranggan peninggalan sejarah dari era Singosari yang ditemukan di Desa Kemuning, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Penemuan prasasti tertulis tahun pembuatan tahun 1276 masehi. Prasasti tersebut terbuat dari batu andesit dengan ukuran 70 cm x 120 cm dan tebal 10 cm.  V-klik sumber data-V

Prasasti Kemuning atau Kranggan memiliki nilai sejarah yang penting karena memberikan informasi tentang keberadaan kekuasaan Kerajaan Singosari pada masa lampau dan menunjukkan pemberian tanah sima yang melibatkan para pendeta dan raja.

Prasasti ini menjadi saksi bisu peran para tokoh agama dalam pembangunan dan kehidupan kerajaan pada masa itu. Prasasti Kemuning atau Kranggan menjadi salah satu aset penting dalam kajian sejarah dan arkeologi di wilayah Kabupaten Malang.



 UPDATE DATA

V

Pengaruh Hindu-Buddha:

Sejarah Tumapel juga dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha yang dibawa oleh para pedagang dan pemuka agama dari India. Hal ini tercermin dalam arsitektur candi-candi seperti Candi Kidal, candi Jago, Candi Jawi dan Candi Singosari, yang memiliki unsur-unsur Hindu-Buddha dalam desainnya.

 V

Karya seni ukir bangunan sangat menonjol era Tumapel

Kertanegara juga terkenal sebagai raja yang mencintai seni dan kebudayaan, dan membangun banyak peninggalan yang memiliki karya indah. Peninggalan-peninggalan tersebut meliputi Arca Ganesha Karangkates, Umpak Desa Jenggala, Arja Patmaparamita/Kendedes, dan Candi Kidal.

V

Tumapel memiliki alam dan tanaman yang indah

Menurut sumber, Kitab Negara Kertagama adalah sebuah naskah kuno yang ditulis pada tahun 1365 M oleh seorang tokoh bernama Empu Prapanca. Naskah ini menceritakan tentang kondisi sosial budaya dan keindahan alam di wilayah leluhur Sri Rajasa (Ken Arok) di Tumapel pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dari Majapahit. Naskah ini diduga berasal dari daerah Sumber Mbureng (sirah), kecamatan Gondanglegi.  V-klik sumber data-V








0 komentar anda:

ARTIKEL POPULER

edisi kusus

edisi kusus
Klik gambar... untuk melihat cerita, silsilah, foto keluarga Darmoredjo