Jual Buku Sejarah Malang

Judul Buku :
Terjemahan Prasasti 
UKIR NEGARA / PAMOTOH
oleh : Agung Cahyo Wibowo


 
Puji syukur kepada Allah atas terselesaikannya buku saya yang berjudul "Terjemahkan Prasasti Ukir Negara". Buku ini merupakan terjemahan dari prasasti berbahasa Jawa Kuno yang telah dialihaksarakan ke dalam huruf Latin, kemudian diterjemahkan ke bahasa Jawa Baru, dan akhirnya disajikan dalam bahasa Indonesia. Prasasti Ukir Negara, atau dikenal juga sebagai Pamotoh, adalah peninggalan bersejarah dari era Hindu-Buddha (Panjalu = Kediri). Prasasti ini memuat nama-nama desa di lereng Gunung Kawi, serta penjelasan tentang tata cara penataan bangunan dan kehidupan budaya

Di buku babon ini, pembaca akan diajak lebih aktif dan tahu arti kata per kata. Diharapkan agar pembaca mengetahui bahwa buku ini diterjemahkan dari beberapa "kamus Jawa kuno" yang kredibel/dipercaya, antara lain menggunakan :
 

Sebagai sejarawan pemula, penulis merasa tertantang untuk memecahkan misteri sejarah Gunung Kawi melalui penelusuran prasasti di lempengan tembaga ini, serta untuk mengeksplorasi sejarah Malang yang kaya akan cerita menarik yang layak dipelajari.


LATAR BELAKANG


Prasasti Ukir Negara atau yang juga dikenal sebagai Prasasti Pamotoh adalah sebuah prasasti yang ditemukan di Desa Sirah Kencong, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Prasasti ini diperkirakan berasal dari masa pemerintahan Raja Kertanegara dari Kerajaan Panjalu (Kediri) pada abad ke-12 Masehi.

Prasasti ini penting karena memberikan informasi tentang pendirian sebuah bangunan bernama "Suwarnapura", yang diyakini sebagai sebuah keraton atau istana. Prasasti ini juga menyebutkan nama-nama pejabat dan daerah-daerah yang menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Panjalu pada masa itu.

Prasasti merupakan sumber bukti yang penting berupa tulisan atau gambar pada masa lampau yang dapat memberikan informasi peristiwa dijaman dahulu, misalnya : asal-usul seorang raja, tokoh, genealogi dan penanggalan.


Menurut penulis yang menarik dalam melakukan ekskavasi isi dari Prasasti Ukir Negara, selisih antara penulisan prasasti pada tahun 1198 M dan berdirinya Kerajaan Tumapel pada tahun 1222 M memiliki selisih 24 tahun.
 
Sebagai sejarawan pemula, penulis merasa tertantang untuk memecahkan misteri sejarah Gunung Kawi melalui penelusuran prasasti di lempengan tembaga ini, serta untuk mengeksplorasi sejarah Malang yang kaya akan cerita menarik yang layak dipelajari.
 
Dengan latar belakang pengetahuan yang luas dan keterampilan dalam bidang sejarah, penulis memiliki tujuan yang ambisius untuk merekonstruksi sejarah masa lalu berdasarkan prasasti Ukir Negara. Melalui upaya ini, penulis bertujuan untuk mengungkap rahasia sejarah yang menarik dan mengungkapkan informasi penting tentang tokoh-tokoh pemerintahan yang berkuasa pada masa itu, serta mengungkapkan isi prasasti yang penuh makna. Dengan demikian, penulis berharap dapat membagikan pengetahuan yang berharga kepada masyarakat dan memperkaya pemahaman mereka tentang sejarah kita.

MANFAAT PENTING

Sangat penting bagi kita untuk memahami dan mempelajari peradaban dan budaya dari nenek moyang kita, termasuk melalui prasasti-prasasti yang mereka tinggalkan. Namun, terkadang terjemahan prasasti tersebut belum tersedia atau belum dilakukan secara rinci.

Dengan adanya buku  terjemahan yang lebih rinci dan terperinci dari terjemahan prasasti Ukir Negara yakni tentang asal usul wilayah Tumapel, penulis mencoba untuk melakukan penelitian dan menterjemahkan prasasti tersebut yang sumber daya seperti buku atau artikel yang membahas tentang prasasti Ukir Negara, mengunjungi museum atau tempat bersejarah di Malang yang menyimpan prasasti tersebut, atau bahkan berbicara dengan ahli sejarah atau arkeolog di daerah tersebut.

Setelah kami mengumpulkan informasi tentang isi tulisan prasasti tersebut, kami  mencoba untuk menerjemahkan secara rinci dan mempublikasikannya dalam bentuk buku atau artikel, sehingga informasi tersebut dapat diakses oleh masyarakat awam atau generasi muda yang tertarik dengan sejarah dan budaya nenek moyang kita.

Manfaat membaca buku ini akan mengetahui isi prasasti Ukir Negara memiliki beberapa manfaat penting, antara lain:

  1. Sebagai sumber sejarah - Prasasti Ukir Negara berisi informasi tentang peristiwa penting, kebijakan pemerintah, dan aspek kehidupan sosial budaya pada masa lampau. Dengan membaca dan mempelajari isi Prasasti Ukir Negara, kita dapat memperkaya pengetahuan tentang sejarah sebelum berdirinya Tumapel dan memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada pemerintahan Panjalu.
  2. Memperkaya kosakata - Prasasti Ukir Negara umumnya ditulis dalam bahasa Jawa kuno. Dengan mempelajari Prasasti Ukir Negara, kita dapat memperkaya kosa-kata dan memahami konsep-konsep yang mungkin tidak familiar dalam bahasa jawa sekarang.
  3. Menjaga warisan budaya - Prasasti Ukir Negara merupakan warisan budaya yang berharga dari masa kerajaan Panjalu. Dengan membaca dan mempelajari prasasti, kita dapat mempertahankan dan menghargai kekayaan warisan budaya tersebut.
  4. Memperkuat identitas Malang Raya - Prasasti Ukir Negara merupakan bukti sejarah bahwa Malang memiliki peradaban yang kaya dan telah berkembang sejak masa lalu. Dengan mempelajari prasasti, kita dapat mengetahi, bahkan bisa memperkuat rasa kebangsaan dan identitas nasional.
  5. Meningkatkan penghargaan terhadap peninggalan sejarah - Prasasti ukir negara sering kali berada di situs-situs purbakala atau situs arkeologi. Dengan membaca dan mempelajari prasasti ini, kita dapat meningkatkan penghargaan terhadap peninggalan sejarah dan melestarikan situs purbakala untuk generasi mendatang.
SUMBER DATA   :
Pada tahun 1974, pekerja perkebunan menemukan Prasasti Ukir Negara atau Pamotoh di dilereng barat Gunung Kawi, di perkebunan milik komplek Ukir Negara, Desa Sirah Kencong, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Sumber data untuk alih aksara prasasti tersebut berasal dari buku resmi "Berita Penelitian Arkeolog, No 47", yang disusun oleh Machi Suhadi Richadiana K. pada tahun 1996/1997. Bab pembahasan alih aksara huruf jawa kuno ke aksara latin jawa kuno Prasasti Ukir Negara dapat ditemukan di halaman 8-12 buku tersebut.

Gambar Peta Lokasi Penemuan



0 komentar anda:

ARTIKEL POPULER

edisi kusus

edisi kusus
Klik gambar... untuk melihat cerita, silsilah, foto keluarga Darmoredjo